JURNALNEWS.CO.ID – Sebagai destinasi wisata, Labuan Bajo siapkan paket komplek. Mulai dari pesona alam pantai dan pulaunya, keunikan budaya, dan habitat bagi satu-satunya satwa berjenis dinosaurus yang tersisa di dunia.
Untuk memberikan kenyamanan bagi para pelancong di Labuan Bajo, pemerintah membangun Terminal Serbaguna Wae Kelambu untuk menggantikan pelabuhan lama Labuan Bajo yang diperuntukkan sebagai dermaga kapal wisata dan kawasan Waterfront Marina.
Kemudian juga dibangun Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Puncak Waringin, Kawasan Batu Cermin, dan delapan ruas jalan di Labuan Bajo. Sarana dan prasarana tersebut telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, pada Oktober 2021.
Tahun ini, pemerintah kembali melengkapi sejumlah fasilitas penunjang kawasan wisata super prioritas, seperti perluasan Bandara Komodo. Kementerian Perhubungan sedang membangun perluasan Bandara Komodo dari tahun 2020 hingga 2022.
Mulai dari perpanjangan landasan pacu, dari sebelumnya 2.450×45 meter menjadi 2.650×45 meter, yang mampu menampung pesawat Seri B737 (narrow body).
Selain itu, bangunan terminal diperluas menjadi 13.366 meter persegi dan memperindah bangunan terminal dengan tampilan khas rumah adat Wae Rebo dan siluet Komodo.
Kedepannya, bandara akan diperpanjang menjadi 2.750 meter sehingga bisa digunakan pesawat berbadan lebar. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menambahkan, perluasan Bandara Komodo juga akan meningkatkan peluang bagi pelaku ekonomi kreatif lokal dan nasional untuk menampilkan produknya di gerai-gerai yang tersedia di bandara.
Pihaknya terus memfasilitasi peningkatan kunjungan dan pelayanan melalui Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Promosi kunjungan tidak hanya mempromosikan, tetapi juga destinasi wisata lainnya yang tersebar di kawasan Floratama (Flores, Alor, Lembata, dan Bima), Nusa Tenggara Timur. Jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara hingga Juni 2022 mencapai 65.000.
Target 120 ribu-150 ribu orang diharapkan tercapai pada 2022, seiring dengan pelonggaran aturan perjalanan dan pemulihan ekonomi. Sebelum pandemi Covid-19, jumlah wisatawan yang datang mencapai 260.000 pada tahun 2019.
Tujuan penataan DPSP Labuan Bajo adalah, agar wisatawan lebih nyaman berwisata menikmati keindahan tidak hanya Pulau Komodo tetapi juga spot-spot lain di kawasan tersebut. Sumber Indonesia.go.id
