Menhub Siap Gandeng Lembaga Penerbangan Internasional untuk Mitigasi Risiko Turbulensi

Menhub Siap Gandeng Lembaga Penerbangan Internasional untuk Mitigasi Risiko Turbulensi
Ilustrasi turbulensi. (Freepik)

JURNALNEWS.CO.ID – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan siap berkolaborasi dengan lembaga penerbangan internasional dalam memitigasi risiko dan dampak turbulensi guna memberikan keamanan dan keselamatan selama penerbangan.

“Turbulensi pasti akan berdampak buruk pada dunia penerbangan, oleh karena itu kami bekerja sama dengan beberapa lembaga internasional,” kata Menhub Budi, Rabu (29/5/24).

Bacaan Lainnya

Dalam upaya mengkaji dampak turbulensi pesawat, Menhub Budi mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan lembaga internasional seperti Federal Aviation Administration (FAA). Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga keselamatan penerbangan.

Menurut Menhub Budi, turbulensi bisa menjadi anomali cuaca yang dapat mempengaruhi keselamatan penerbangan, terlebih dalam situasi seperti sekarang ini, di mana terjadi perubahan cuaca yang tidak terduga.

Oleh karena itu, peningkatan kerja sama dengan lembaga internasional seperti FAA menjadi krusial untuk menyikapi perubahan cuaca yang tidak terduga tersebut.

“Turbulensi ini kan bisa jadi satu anomali cuaca yang kita juga alami. Sekarang misalnya bukan musim hujan (tapi) sekarang hujan, itu anomali cuaca sehingga apa yang terjadi di dunia yang urusannya angin, cuaca, dan sebagainya itu adalah perubahan perubahan yang terjadi,” terang Menhub Budi.

Selain itu, dengan kerja sama antara Indonesia dan lembaga penerbangan internasional seperti FAA akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan seperti turbulensi dan perubahan cuaca yang tidak terduga dan meningkatkan pengelolaan risiko, serta keselamatan penerbangan bagi masyarakat.

“Itu akan membahas apa saja yang harus ditambahkan dalam rangka memastikan safety itu diperoleh dengan baik oleh masyarakat pada jasa industri aviasi,” jelas Menhub Budi.

Selain akan menjalin kerja sama, Kemenhub akan memanfaatkan semaksimal mungkin peran dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam merespons anomali cuaca yang dapat berdampak pada penerbangan.

Menhub Budi memastikan Kementerian Perhubungan akan memaksimalkan fungsi BMKG untuk mengontrol situasi cuaca dengan baik. Hal ini penting untuk menjaga keselamatan penerbangan di Indonesia.

“Tentu kita akan memaksimalkan fungsi BMKG untuk merespon itu. Dan insya Allah di Indonesia kita kontrol dengan baik,” imbuh Menhub Budi.

Sebelumnya, penerbangan pesawat Boeing 777-300ER Singapore Airlines menewaskan satu orang setelah pesawat itu mengalami turbulensi pada Senin (20/5) malam.

Berdasarkan informasi di akun resmi Singapore Airlines X pada Selasa (21/5), pesawat bernomor penerbangan SQ321 tersebut mengalami turbulensi hebat saat melakukan perjalanan dari London (Bandara Heathrow) menuju Singapura. Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam kejadian tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *