Program TJSL PT Semen Tonasa, Penanaman Mangrove dengan Metode Selongsong Bambu

Program TJSL PT Semen Tonasa, Penanaman Mangrove dengan Metode Selongsong Bambu
Poto: Solidaritas Masyarakat Perikanan Tangkap (Sampanta)

JURNALNEWS.CO.ID – PANGKEP – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung program penghijauan, PT Semen Tonasa melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) kembali menggandeng Solidaritas Masyarakat Perikanan Tangkap (Sampanta) Pangkep menggelar penanaman 10 ribu bibit mangrove.

Kali ini, penanaman mangrove dilakukan dengan metode selongsong bambu di tiga pulau, yaitu Pulau Polewali Desa Labangeng, Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu, dan Pulau Pala Desa Mattiro Dolangeng, yang berada di Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep, pada Sabtu (31/8/2024) hingga Minggu (1/9/2024).

Bacaan Lainnya

Ketua Sampanta, Hania mengatakan, melalui Corporate Social Responsibility (CSR), PT Semen Tonasa terus mewujudkan kepedulian dan komitmen untuk berkontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan dan ekosistem laut di wilayah Liukang Tupabbiring Utara.

“Kegiatan penanaman mangrove yang kita laksanakan merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang setiap tahun PT Semen Tonasa lakukan. Namun, kali ini menggunakan metode selongsong bambu,” kata Hania ke media ini, Minggu (1/9/2024) kemarin.

Menurut Hania, mangrove merupakan ekosistem yang memberikan banyak manfaat bagi keseimbangan lingkungan, mencegah abrasi dan memperbaiki kawasan pesisir yang rusak agar hijau kembali.

“Kami (Sampanta) bersama PT Semen Tonasa ingin memberikan yang terbaik buat warga pulau. Salah satunya dengan menanam pohon mangrove ini, mudah-mudahan keberadaannya bisa menyelamatkan pulau dari kerusakan lingkungan, terutama abrasi,” tambah aktivis perempuan ini.

Sebelumnya, Kepala Desa Mattiro Bulu Mutmainna yang turut ikut dalam penanaman mangrove di Pulau Karanrang, mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan penanaman mangrove ini.

“Kami dari pemerintah desa menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT Semen Tonasa dan tim Sampanta atas penanaman mangrove di pulau kami,” ucap Mutmainna di Pulau Karanrang, Sabtu (31/8)

Sekadar diketahui, program ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya, di mana PT Semen Tonasa bersama pemerintah desa dan Sampanta telah membentuk kelompok ‘Sahabat Mangrove’ untuk mendukung pelestarian mangrove di kawasan tersebut. 

Diberitakan sebelumnya, PT Semen Tonasa juga telah melakukan sosialisasi dan pelatihan metode penanaman mangrove di Pulau Pala, pada Sabtu (3/8/2024) lalu.

Pada kesempatan tersebut, TJSL & Community Development Officer PT Semen Tonasa, Abbas, memperkenalkan  tiga metode penanaman mangrove kepada peserta pelatihan.

“Metode menanam mangrove dengan selongsong bambu, di mana setiap bambu dipotong berkisar ukuran 2 meter, kemudian diisi lumpur dan ditanami bibit mangrove satu pohon,” terang Abbas sembari menunjukkan contoh metode tersebut kepada peserta.

“Metode kedua adalah metode bronjong, yaitu menggunakan gamacca dengan tiang dari bambu, setiap bronjong bisa ditanami bibit mangrove 5 pohon,” tambah Abbas.

Selanjutnya, Abbas menjelaskan metode penanaman mangrove dengan sistem rumpun.

“Kemudian penanaman mangrove model rumpun, bisa dipakai di area yang tidak terlalu terkena ombak,” terang Abbas saat itu.

Saat itu, Abbas menyarankan kepada peserta dan warga untuk menggunakan metode selongsong bambu di Pulau Pala.

“Metode ini sangat cocok untuk daerah yang sering terkena ombak kuat,” tandas Abbas.

Pada program TJSL ini, PT Semen Tonasa bersama Sampanta berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga dan memulihkan ekosistem pesisir, sekaligus melindungi pulau-pulau di Kabupaten Pangkep dari dampak abrasi.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *