JURNALNEWS.CO.ID – PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga Perekonomian Regionali Jawa Barat terus berkomitmen mendukung Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di semua sektor mitra binaannya, bukan di bidang kuliner. Suhada Food, usaha kuliner milik Endan Wildan, pria kelahiran Cianjur 1976. Suhada Food atau dikenal di media sosial Instagram dengan nama @babyfish_cianjur76. Berdiri sejak 2010, Endan melihat apa yang terjadi di tempat baby fish bagi para petani di Cianjur.
Berawal hanya ingin membantu pasar, Endan melihat ini bisa menjadi peluang untuk bisa memulai bisnis hanya dengan 2 karyawan. “Saya memulai usaha petani ini awalnya hanya untuk membantu memasarkan ikan di Cianjur.
Hingga akhirnya muncullah ide agar baby fish ini bisa menjadi makanan siap santap yang enak bagi pecinta kuliner nusantara, bahkan bisa dibawa ke luar negeri karena diolah sehingga tidak mudah,” jelas Endan.
Kini Endan memiliki 12 karyawan yang diberdayakan dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya.Produk yang dijual Suhada Food kini adalah baby fish, goldfish, nila dan petek fish.
Harga produk yang dijual bervariasi mulai dari Rp25.000 hingga Rp35.000 Endan melalui Suhada Food terus berekspansi memiliki reseller di berbagai pulau di Indonesia seperti Sulawesi, Jawa dan Kalimantan.
Bagi pecinta baby fish tidak sulit lagi untuk menikmati cita rasa kuliner nusantara dari makanan siap saji. Omzet Suhada Food terus meningkat hingga mencapai 300 juta per bulan, namun pada awal tahun 2020 pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia yang membuat omzetnya turun hingga 40%.
Pandemi COVID-19 bukanlah hal yang mudah dilalui bagi setiap pengusaha, tidak ingin usahanya gulung tikar di masa pandemi, Endan terus melakukan berbagai inovasi seperti berjualan secara online agar usahanya bisa tetap bertahan di masa pandemi.
Untuk dapat bertahan di masa pandemi, seluruh pengusaha harus tetap produktif dan terus berinovasi. Pertamina mengedukasi mitra binaan untuk beralih dari penjualan konvensional ke penjualan online.
Hal ini untuk mengantisipasi peningkatan pengangguran dan penumpukan produk tanpa pasar. kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Barat, Eko Kristiawan.
Komitmen Endan dalam menciptakan lapangan kerja untuk membantu program pemerintah dalam mengurangi pengangguran di Indonesia kini mulai mendapat titik terang. Bergabung dengan Mitra Binaan Pertamina sejak tahun 2014, usahanya juga mendapatkan bantuan dana dan bimbingan usaha.
Bantuan dana tersebut digunakan untuk merenovasi tempat pengolahan baby fish, pembelian modal untuk bahan baku, peralatan kerja dan penunjang operasional lainnya.
“Menjadi Mitra Binaan Pertamina sangat mempengaruhi bisnis saya, pinjaman modal dari Pertamina menjadi tambahan bagi bisnis saya.
Tidak hanya mendapatkan pinjaman modal, saya juga mendapatkan pelatihan manajemen dan dapat mengikuti bazar yang diselenggarakan oleh Pertamina , sehingga membuat bisnis saya lebih dikenal masyarakat,” kata Endan.
Endan sangat bersyukur bisa ikut serta memberdayakan masyarakat sekitar dalam usahanya, sehingga bisa membantu mengurangi pengangguran.
Dengan harapan Pertamina terus mendapat pembinaan dan pendampingan agar produknya bisa lebih baik lagi dan mendapat peluang pasar yang lebih luas ke manca negara.
“Melalui program kemitraan, Pertamina hadir sebagai energi bagi UMK, dan bersama-sama kita menggerakkan roda perekonomian masyarakat.” pungkas Eko.
Program ini juga bertujuan untuk melanjutkan implementasi poin 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi.
Selain SDGs, Pertamina juga berupaya mengimplementasikan Environmental, Social & Governance (ESG) di bidang sosial. Dengan cara ini, Pertamina yakin dapat selalu menghasilkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sesuai dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Adapun syarat untuk dapat bergabung menjadi mitra binaan Pertamina dapat dilihat pada www.pertamina.com/id/program-kemitraan.
